Kamis, 29 Desember 2011
Sejumlah wanita dan organisasi hak asasi manusia mengatakan militer Mesir menggunakan tes keperawanan sebagai bentuk hukuman. Samira Ibrahim merupakan salah seorang dari beberapa wanita yang dilaporkan dipaksa menjalani pemeriksaan keperawanan setelah mereka ditahan militer.
Organisasi-organisasi hak asasi manusia mengatakan tes keperawanan merupakan bentuk pelanggaran yang merendahkan martabat. Mereka menuntut pihak berwenang memproses siapa pun yang bertanggung jawab atas penerapan tes keperawanan. Berbagai unjuk rasa digelar selama beberapa pekan terakhir guna menentang serangan terhadap pengunjuk rasa perempuan.(BBC/ADO)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Kairo: Pengadilan Mesir memerintahkan militer
menghentikan pemeriksaan paksa keperawanan bagi tahanan perempuan di
penjara-penjara militer. Pengadilan Administratif Kairo memenangkan
gugatan Samira Ibrahim yang menuduh militer Mesir memaksanya menjalani
tes keperawanan setelah dia ditangkap dalam unjuk rasa di Lapangan
Tahrir pada Maret lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar